Pada abad ke-21 ini, laju perkembangan teknologi dan
informasi sangat pesat. Manusia seolah-olah berada dalam suatu desa khusus yang
disebut desa global (global village).
Kehadiran teknologi
tersebut memberikan implikasi yang sangat besar terhadap kehidupan manusia,
termasuk mahasiswa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa dituntut untuk bisa
menyeimbangkan laju perkembangan tersebut dengan bermodalkan pengetahuan yang
diperoleh baik di dalam ataupun di luar kampus. Ironisnya, teknologi dan
informasi yang berkembang pesat justru kerap berdampak buruk pada kehidupan
mahasiswa. Hal ini yang kemudian menjadi faktor pemicu terjadinya dekadensi
(kemerosotan) moral pada mahasiswa di era abad 21.
Budaya mengkonsumsi narkoba
Fenomena penggunaan
narkoba bukan suatu yang baru di Indonesia dan sering menjadi isu pemberitaan
media. Mahasiswa yang seringkali dipandang sebagai orang terdidik, agen
perubahan sosial dan berbagai atribut mulia lain yang disematkan pada diri
mereka ternyata paling banyak mengkonsumsi narkoba.
Banyak media
memberitakan mahasiswa yang ditangkap oleh polisi karena melakukan tindakan
amoral seperti minum-minuman keras di kampus atau pun di rumah kos,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang serta menjadi distributor atau pengedar
narkoba.
Seks bebas
Masalah lain yang kerap
dikaitkan dengan mahasiswa adalah kehamilan di luar nikah akibat seks bebas.
Proses pengendalian diri yang sangat lamban di tengah arus perubahan yang
sangat besar akan berimplikasi buruk pada kehidupan mahasiswa. Kamar kos
seringkali menjadi saksi bisu tempat kebanyakan mahasiswa melakukan hubungan
intim di luar nikah. Fenomena kumpul kebo bukan lagi suatu yang tabu bagi
kebanyakan mahasiswa.
Budaya menyontek dan plagiasi
Aktivitas menyontek dan
plagiasi (menjiplak) tulisan orang bukan suatu yang baru lagi di kalangan
mahasiswa. Kehadiran teknologi ternyata justru sangat memberikan kemudahan bagi
mahasiswa untuk melakukan tindakan amoral ini.
Ketika ujian dimulai,
mahasiswa mencari informasi sebagai pendukung jawaban mereka melalui gadget.
Ada juga yang menyelipkan "kertas-kertas kecil" berisi poin-poin
penting dalam lembaran jawaban ujian.
Selain menyontek,
plagiasi juga sudah membudaya di kalangan mahasiswa. Berkat bantuan mesin
pencari, mental easy going semakin bertumbuh subur. Betapa tidak,
banyak mahasiswa yang melakukan copy paste dari tulisan orang,
mengganti identitas dengan namanya kemudian mengumpulkan hasil penjiplakan itu
ke dosen.
Hal ini tentu saja
suatu perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Sejatinya berbagai informasi di
internet hanyalah sebagai referensi yang mendukung proses pengerjaan tugas,
bukan diambil secara mentah.
Titip absen (TA)
Istilah TA yang
merupakan akronim dari titip absen merupakan hal lumrah dan seringkali dilakukan
oleh kebanyakan mahasiswa. Biasanya, mahasiswa akan menyuruh teman meniru tanda
tangan pada baris namanya. Budaya titip absen ini merupakan representasi dari
kepribadian mahasiswa yang malas, tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
Beberapa kampus mengantisipasi tumbuh dan berkembangnya budaya titip absen
dengan menerapkan sistem absen sidik jari.
Dekadensi (kemerosotan)
moral tentu saja sesuatu yang tidak diinginkan oleh kebanyakan orang, termasuk
mahasiswa. Guna mengatasi masalah tersebut sehingga mahasiswa kembali pada
jalur yang benar diperlukan bantuan dari semua elemen. Tidak hanya pemerintah,
melainkan juga keluarga, teman sepermainan, sekolah dan juga pihak kampus.
Solusi nya :
Mahasiswa harus
memiliki keimanan yang teguh sebagai pegangan dalam berperilaku yang positif
sehingga mahasiswa di negeri ini harus memiliki intelegesi agar tidak mudah di
bodohi oleh kebudayaan asing yang buruk selain itu agar mahasiswa memiliki
kemampuan yang prima terkait bidang teknologi informasi. Maka secara otomatis
akan memunculkan kondisi moral yang baik pula. Implementasi solusi yang tepat
untuk mengatasi demoralisasi mahasiswa adalah berupa peanaman nilai-nilai
keagamaan sehingga menumbuhkan keimanan pada masing-masing agama nya,
pembekalan ilmu yang cukup sebagai referensi dalam bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar